
Bisakah lembaga think tank menyelamatkan debat publik dari buzzer politik?
Ketika pemerintah memilih untuk memobilisasi propagandis media sosial daripada menggunakan bukti untuk menginformasikan kebijakan, apakah think tank dan organisasi masyarakat sipil memiliki kesempatan berjuang untuk mendorong reformasi yang sangat dibutuhkan?